Koran Jakarta. BANDUNG - Harga rumah yang naik selama Oktober menjadi faktor terbesar terjadinya inflasi di Jawa Barat. Inflasi Jawa Barat pada Oktober mencapai 0,14 persen dengan kelompok pengeluaran tertinggi terjadi pada sektor perumahan yakni 0,60 persen.
Wakil Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jawa Barat Yuyun Yudiana menyatakan sepanjang Oktober harga perumahan di Jawa Barat mengalami kenaikan cukup besar, yakni mencapai 10 persen. "Naiknya harga rumah karena lonjakan harga bahan baku dan naiknya setoran Pajak Bumi Bangunan (PBB)," katanya, Rabu (2/11).
Ia menyatakan sejak awal tahun hingga Oktober 2011, secara akumulatif harga rumah di Jawa Barat mengalami kenaikan hingga 30 persen. Kenaikan itu berlaku untuk rumah menengah keatas. "Kenaikan harga rumah terjadi pada rumah kelas menengah dan mewah. Kenaikan itu masih wajar karena didorong kenaikan harga bahan baku seperti batu bata, besi, dan lainnya," tambah Yuyun.
Harga bahan baku yang naik terjadi pada jenis bata merah. Karena musim hujan membuat produksi bata merah terganggu. Selain itu, kenaikan bahan bangunan juga terimbas dari naiknya tarif jalan tol beberapa waktu lalu. "Tahun depan PBB naik lagi sekitar 20 persen. Makanya kami sebagai pengembang terus melakukan penyesuaian harga," tegas dia.
