PERUMAHAN DAN INFRASTRUKTUR DI PAPUA


Rumah papua
Penataan Wilayah I Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur



KORAN JAKARTA - Papua adalah sebuah ironi. Provinsi yang boleh dikatakan paling kaya ini sekaligus menyandang predikat provinsi termiskin. Papua berlimpah sumber daya alam. PT Freeport, tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, ada di sini. Papua juga memiliki kilang LNG Tangguh, lapangan gas terbesar di dunia. Kekayaan hutan berikut keragaman hayati dan plasma nutfahnya luar biasa. Namun, mayoritas rakyatnya masih bergelut dengan kemiskinan yang akut.

"Itu yang membuat mereka kecewa dan tak puas atas keadaan di Papua. Mereka tahu Papua kaya dengan mineral, minyak, kayu, dan pertambangan. Tapi hasil dari kekayaan itu tidak berbuah menjadi kemajuan di Papua," kata Guru Besar Sosiologi Universitas Brawijaya Darsono Wisadarana ketika dihubungi Koran Jakarta, Kamis (27/10).

Perlawanan yang dilakukan orang Papua, kata Darsono, harus dipahami dalam konteks kekecewaan terhadap ketidakadilan yang terus berlangsung di provinsi tersebut. Ketidakadilan atas hasil sumber daya alam yang tak berbading lurus dengan pembangunan sarana dan prasarana seperti infrastruktur jalan, kesehatan, dan pendidikan.

"Untuk itu, pemerintah pusat dan provinsi serta kabupaten/kota di Papua perlu mengubah cara pandang terhadap pembangunan selama ini di Papua. Pembangunan yang akan dilaksanakan adalah pembangunan untuk Papua (development for Papua), bukan lagi pembangunan di Papua (development at Papua)," tegas Darsono.

Darsono mengingatkan bahwa masyarakat yang selama ini bergabung dengan pekerja PT Freeport Indonesia melakukan unjuk rasa adalah mereka yang belum menikmati buah otonomi khusus yang mulai dilaksanakan sejak 2001. Sejak otonomi khusus berjalan, kucuran dana dari pemerintah pusat melalui dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), dana otonomi khusus, serta dana tambahan infrastruktur terus meningkat. Total dana otonomi khusus yang telah dikucurkan sejak 2002 sampai 2011 mencapai 32 triliun rupiah.

"Sayangnya, sebagian besar dana itu justru dinikmati pejabat pemerintah dan elite lokal. Mereka bisa hidup mewah, sebaliknya rakyat tetap sengsara," tegas Darsono.

Di bidang pendidikan, tingkat partisipasi anak sekolah usia 7 tahun sampai 18 tahun di Papua hanya 65,76 persen, sedangkan tingkat nasional mencapai 79,53 persen. Kondisi itu hanya bisa diperbaiki bila pemerintah mampu mendirikan sekolah dasar hingga SLTA yang bertaraf nasional di daerah itu. Yang tidak boleh dilupakan adalah peningkatan pendapatan guru harus dua kali lipat dari daerah lainnya.

"Demikian juga dengan pelayanan bidang kesehatan yang masih minim, antara lain tecermin dari angka kematian bayi di Papua yang mencapai 30,84 persen dan Papua Barat 31,76 persen, padahal di tingkat nasional tercatat 26,89 persen," tegas Darsono.

Akar Masalah


Peneliti dari LIPI, Ikrar Nusa Bakti, juga mengungkapkan bahwa akar permasalahan konflik laten Papua adalah ketidakadilan yang dirasakan oleh rakyat Papua. Ikrar mengatakan laporan BPS Maret 2010 menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Papua mencapai 761.620 jiwa (36,80 persen), sedangkan di Papua Barat pada periode yang sama mencapai 256.250 jiwa (34,88 persen). Total penduduk miskin di kedua provinsi tersebut, pada bulan Maret 2010, mencapai 1.017.870 jiwa.

"Dibandingkan dengan penduduk miskin pada tahun 2002, ketika awal kebijakan otonomi khusus dijalankan, yang berjumlah 984.000 jiwa (41,80 persen), berarti jumlah penduduk miskin naik sebesar 33.870 jiwa. Tingkat kemiskinan Papua juga jauh melampaui rata-rata nasional sebesar 13,33 persen," tegas Ikrar.

Ikrar mengingatkan agar pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur untuk memperbaiki ketertinggalan yang dialami masyakarat Papua. "Bila infrastruktur tidak ada, daerah itu tetap akan menjadi kawasan yang terbelakang. Kemiskinan akan terus menghantui mereka. Orang Papua itu melakukan perlawanan karena mereka lapar. Kelaparan itu harus dilawan dengan peningkatan kesejahteraan mereka. Kalau mereka merasakan keadilan, pasti mereka tidak akan berontak," tegas Ikrar.

Akses jalan, transportasi laut, dan bandara baru yang bisa membuka isolasi daerah tersebut harus menjadi perhatian utama pemerintah. Keadilan yang dituntut masyarakat Papua adalah pembangunan infrastruktur yang nyata. "Kalau sebuah daerah dialiri listrik, ada sarana telepon, ada air bersih, pembangunan pasti terjadi di daerah itu," tegas Ikrar.

PERUMAHAN MURAH 25 JUTA

ilustrasi: uang

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 23 kabupaten/kota menandatangani perjanjian pembangunan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan pegawai negeri sipil (PNS). Rumah murah ini akan dijual seharga Rp 25 juta per unit.

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) baru, Djan Faridz, menyatakan bahwa rumah murah seharga Rp 25 juta per unit bagi MBR dan PNS merupakan salah satu program pemerintah untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan rumah dalam rangka mengatasi backlog. "Ini juga memberikan kesempatan kepada MBR untuk memiliki aset dalam bentuk tanah dan rumah yang memenuhi persyaratan, yaitu luas kavling minimal 60 meter persegi di Jawa dengan luas lantai 36 meter persegi," katanya di Jakarta, Jumat (21/10/2011).

Adapun 23 pemerintah kabupaten/kota yang ikut menandatangani kesepakatan pembangunan rumah murah itu meliputi Kabupaten Tapanuli, Nias, Temanggung, Purworejo, Malang, Banyuwangi, Karangasem, Balikpapan, Samarinda, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Palu, Pohuwato, Gorontalo Utara, Tojo Una-Una, Mataram, Manggarai Timur, Asmat, Dogiyai, dan Kabupaten Nduga.

Saat ini, dengan kesanggupan 23 kabupaten/kota tersebut, berarti telah ada 37 pemerintah kabupaten/kota yang menyatakan siap membangun rumah murah. Sebelumnya, pada 23 Agustus 2011, Kemenpera juga melakukan kesepakatan terkait pengadaan rumah murah dengan 14 pemerintah daerah, yaitu Pemerintah Kabupaten Pidie, Aceh Tenggara, Pasaman Barat, Pemerintah Kota Palembang, Pemerintah Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, Majalengka, Pacitan, Paser, Timor Tengah Selatan, Dogiyai, Bengkulu Selatan, Seluma, dan Pemerintah Kota Kupang.

Pada kesempatan yang sama, Djan Faridz mengimbau dukungan pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan tanah dan menetapkan lokasi pembangunan rumah murah dengan mengacu pada RTRW dan perkembangan kabupaten/kota 15-20 tahun ke depan.

"Kelambatan pemerintah daerah (pemda) dalam proses penyediaan tanah, pengukuran, dan penerbitan sertifikat tanah, kelambatan penerbitan IMB, dan kelambatan dalam pencairan kredit konstruksi akan berpengaruh terhadap kemampuan suplai dan percepatan penyediaan rumah murah dan hilangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, pemda, dan perbankan," ungkapnya

JUMLAH PERUMAHAN YANG TERBATAS


KORAN JAKARTA. Menpera terdahulu dianggap belum dapat membuat suatu kebijakan yang terintegrasi yang secara pasti dapat mengurangi angka kekurangan (backlog) perumahan yang berdasar data Badan Pusat Statistik jumlahnya mencapai lebih dari 13 juta jiwa.

Tak hanya itu, dalam urusan pasar properti, Suharso Monoarfa dianggap lamban merespons pertumbuhan pembangunan produk properti di dalam negeri yang semakin marak. Kinerja yang dilakukan tidak disertai dengan kebijakan yang secara pasti dapat mengatur dengan jelas tujuan dan arah program-program perumahan yang lebih prorakyat, seperti yang termaktub dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Rusun.

Ali Tranganda, Direktur Executive Indonesia Property Watch, mengatakan dua tahun selama Menpera terdahulu menjabat sejumlah kebijakan masih dianggap simpang siur pada pelaksanaannya. "Realisasi rumah murah hanya terbangun 20.000 unit, belum lagi target program 1.000 tower rusunami yang belum maksimal, bahkan tidak jelas arahnya," kata Ali di Jakarta, Rabu (18/10).
Menurutnya, sejumlah kebijakan lain yang dianggap kontroversial adalah mengenai Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang secara konseptual matang namun dalam implementasinya cenderung kacau. Di pihak lain, Menpera yang baru, Djan Faridz, diminta harus ekstra kerja lebih keras dalam meneruskan berbagai program Kemenpera selanjutnya.

Di industri properti, kiprah Faridz bukan sesuatu yang asing, mengingat Faridz merupakan sosok pengusaha properti yang sukses. Melalui perusahaan miliknya, yakni Priamanaya Grup, dia berhasil mengembangkan Blok A dan B Pasar Tanah Abang. Di Blok A, perusahaan miliknya bekerja sama dengan PD Pasar Jaya, sementara di Blok B bekerja sama dengan Agung Podomoro.

Faridz semakin dikenal setelah pada tahun 2002 sukses "menyulap" Pasar Tanah Abang yang dulu dikenal kumuh hingga diresmikan pada Juli 2005 menjadi Pusat Grosir Terbesar di Kawasan Asia Tenggara. Dalam kesempatan serah terima jabatan dari Menpera terdahulu, (Rabu 18/10), Djan Faridz mengemukakan sejumlah gagasan sederhananya terkait persoalan perumahan.
Djan Faridz menyatakan dirinya akan memberikan perhatian khusus pada masalah hunian di perkotaan termasuk Jakarta. "Sekadar melajutkan program, Saya akan menambah gagasan baru terutama itu mengenai rumah liar di bantaran sungai dan sekitar rel kereta api, juga pembangunan rumah di sejumlah daerah perbatasan," kata Djan.

Penunjukan Faridz dinilai sejumlah kalangan sangat tepat, mengingat lelaki yang awalnya membuka usaha bengkel las ketok dan berdagang alat-alat bangunan hingga menjadi pemborong perumahan untuk pegawai negeri sipil (PNS) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di daerah-daerah ini telah lama dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang properti dan energi.
Dalam kesempatan terpisah, Himawan Arif, Direktur Utama Perum Perumnas menyatakan dirinya sejak lama mengenal sosok Djan Faridz. Dikatakan Himawan, Djan Faridz merupakan profesional di bidang properti. "Karena dia orang lapangan, saya kira Djan Faridz akan mampu bekerja sama di internal Kemenpera serta dengan sejumlah BUMN," kata Himawan.

Dia menambahkan pihaknya optimistis Faridz lebih memiliki sejumlah rencana perumahan yang lebih diperkuat dari berbagai aspek. Menurutnya, berbagai program yang kemungkinan besar akan digalakkan Faridz adalah mengoptimalkan bagaimana program perumahan dilaksanakan melalui kerjasama dengan instansi pemerintah terkait lainnya.
"Saya kira Djan Faridz akan memperhatikan bagaimana Perum Perumnas sebagai BUMN lebih diberdayakan sebagai pelaku utama dalam setiap pembangunan perumahan. Salah satunya melalui revitalisasi Perumnas karena kan BUMN atau instansi pemerintah lainnya saling terkait dengan program Kemepera, seperti Dinas Pekerjaan Umum," kata Himawan.

Dia menambahkan kerja sama tersebut dianggap penting, salah satunya juga menyangkut masalah penyediaan tanah (baca: landbanking), yaitu sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) memilik cadangan tanah yang dapat digunakan untuk pembangunan perumahan.

Dikatakan Himawan, pada 2012 mendatang sejumlah agenda penting akan digulirkan pihaknya termasuk penambahan target pembangunan perumahan seperti pada program Bapertarum-PNS yang semula ditetapkan 12.000 unit akan ditingkatkan sebanyak 20.000 unit.  "Kami juga menargetkan agar revitalisasi Perumnas sebagai bagian dari BUMN yang turut ambil bagian dari program perumahan lebih dioptimalkan dan menutup kemungkinan dualisme peran terjadi melalui pembentukan sejumlah badan lain yang berperan ganda," tambah Himawan.

Himawan juga menyebut Faridz sebagai tipe pemimpin yang tegas yang sedikit-banyak mengetahui persoalan perumahan yang tengah bergulir. Faridz dinilai juga akan dapat secara konsisten melanjutkan berbagai program Kemenpera dengan melakukan berbagai terobosan baru yang secara cepat dan tepat dapat mengatasi masalah backlog perumahan.
"Koordinasi dengan BUMN sebagai stakeholder tentunya juga harus mendapat perhatian khusus dari Menpera baru sebagai prioritas utama program Kemenpera dalam mengatasi backlog. Saya kira Djan Faridz mengerti betul persoalan itu," jelas Himawan.

PERUMAHAN NASIONAL 2012


Koran Jakarta. JAKARTA - Perum Perumnas menargetkan akan membangun 12 ribu unit rumah bagi pegawai negeri sipil (PNS) tahun depan. Target itu merupakan porsi yang diambil dari rencana pembangunan 25 ribu unit rumah oleh Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS) pada 2012.

Direktur Korporasi dan Pertanahan Perumnas Sunardi mengatakan jumlah tersebut adalah target minimal yang ditetapkan Perumnas dari total yang ditetapkan Bapertarum-PNS.  "Paling tidak, kami bangun 12 ribu unit dari target 25 ribu itu. Kalau jumlah tagetnya bertambah, maka yang akan kami bangun mungkin bisa mencapai 20 ribu," kata Sunardi di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan pada tahun ini pihaknya telah membangun 500 unit rumah tipe 27/180 dengan lokasi di Tarakan, Kalimantan Timur (Kaltim). Rumah dengan harga per unit 55 juta rupiah dan dibangun di Kelurahan Juata Permai, Kecamatan Tarakan Utara, itu diperuntukkan bagi PNS di Kota Tarakan.  "Selain itu, kami juga tengah merencanakan pembangunan 60 unit rumah tipe 36/70 seharga 70-an juta dan 75-an juta rupiah di Solo melalui Perum Perumnas Regional V Cabang Solo yang terletak di Perum Bumi Wonorejo Indah, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar," tambah Sunardi.

Menurut dia, pihaknya juga, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Bulungan, membangun 1.000 rumah untuk tahap awal bagi PNS di Bulungan. Untuk tahap awal akan ada 1.000 rumah yang dibangun bagi PNS yang belum memiliki rumah sendiri. Kisaran harga rumah yang akan dibangun di Bulungan mulai 70 juta rupiah ke atas dengan tipe minimal 36.

TIPS MEMILIH LOKASI PERUMAHAN

perhatikan kondisi ruang terbuka hijau, Telaga Hijau Residence
- Lokasi rumah yang hendak dibeli haruslah memiliki akses jalan yang mudah dicapai. Jangan mudah tergiur janji-janji manis pengembang yang mengatakan bahwa perumahan tersebut hanya lima menit dari pintu tol. Siapa tahu, lima menit yang dimaksud hanya terjadi pada tengah malam dan jalan lengang.


- Untuk memastikannya, ada baiknya jika Anda melakukan uji coba pada jam-jam sibuk, seperti pagi dan sore hari. Pastikan, bahwa lingkungan calon rumah tinggal memiliki suasana dan tetangga yang menyenangkan, karena di sanalah nantinya Anda akan banyak menghabiskan waktu. Biar bagaimanapun, nantinya tetangga adalah orang pertama yang akan dimintai tolong jika ada sesuatu yang terjadi, bukan?
- Pastikan pula, bahwa kompleks perumahan yang Anda pilih memiliki infrastruktur, seperti akses kendaraan umum, luas jalan, listrik, air, keamanan, kebersihan, pasar, minimarket, klinik, sarana olahraga, pusat hiburan, dan sebagainya yang bisa dijangkau dengan mudah.
- Pastikan rumah yang Anda incar tersebut tidak berada pada daerah rawan banjir. Terakhir, perhatikan kondisi dan kualitas bangunan secara detail. Bila perlu, buat daftar untuk melakukan cek terhadap kondisi atap, tembok, kusen, jendela, kamar mandi saluran air, serta lubang angin.
Jika lima langkah ini sudah dilakukan, niscaya rumah yang dibeli akan memberikan kenyamanan bagi Anda sekeluarga. Selamat memilih!

RUMAH SUBSIDI HARGA 40 JUTA

detikFinanceJakarta - Pemerintah akan menambah pembangunan rumah khusus bagi para petugas negara yang bekerja di wilayah perbatasan. Tahun depan jumlahnya akan ditambah 1.050 unit rumah tipe 36. 
Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Pangihutan Marpaung mengatakan rumah khusus tahun ini hanya bisa dibangun sebanyak 750 unit. Angkanya memang masih sangat minim dari kebutuhan yang ada. "Jumlah rumahnya 1.050 unit tahun 2012 seharga Rp 40 juta per unit," katanya kepada detikFinance, Jumat (14/10/2011)
Ia mengatakan konsep rumah rumah khusus diberikan kepada para petugas negara yang bekerja di wilayah perbatasan seperti petugas imigrasi, guru, tentara. Rumas khusus juga biasanya dibangun untuk keperluan kondisi bencana, nelayan, dan eks pejuang. "Selama ini kita kerjasama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan. Kesulitannya pada masalah legalitas tanah, masalahnya tanah di wilayah perbatasan adalah hak ulayat, pemerintah tak bisa memberikan per orangan harus diberikan ke pemda dahulu. Jumlahnya memang masih kurang," katanya.

Pangihutan mengakui pembangunan rumah khusus untuk para petugas negara termasuk TNI di wilayah perbatasan masih kurang. Bahkan barak-barak di wilayah perbatasan masih kurang. "Rumah ini tidak diberikan, kalau mereka sudah berpindah tugas maka akan diserahkan kepada petugas penggantinya," katanya. Khusus tahun ini, pembangunan rumah khusus di wilayah perbatasan mencapai 750 unit mencakup antaralain di perbatasan wilayah Jayapura sebanyak 100 unit, Belu NTT 80 unit, Timur Tengah Utara NTT 40 unit, Alor 30 unit, Natura 50 unit,Maluku Tenggara Barat 50 unit. Biaya rumah khusus ini mencapai Rp 80 juta per unit.

Tahun depan ada juga tambahan rumah khusus untuk para eks pejuang di Papua sebanyak 100 unit. Rumah itu diberikan kepada keluarga eks pejuang di 4 kabupaten di Papua termasuk Jayapura, masing 25 unit per kabupaten. Menurutnya pemerintah sangat merespons kondisi kebutuhan rumah para petugas negara di wilayah perbatasan termasuk berusaha terus menambah jumlahnya. "Soal berapa tambahannya tergantung permintaan dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan," katanya.


KPR TABUNGAN PERUMAHAN PNS


detikFinance Jakarta - Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS) akan memberikan bantuan uang muka kredit rumah sebesar Rp 15 juta/orang bagi 25.000 PNS mulai 2012. Para PNS juga bisa menikmati fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau subsidi bunga kredit perumahan. "Bantuan uang muka sebesar Rp 15 juta bagi PNS tentunya sangat membantu dalam meringankan pembiayaan perumahan secara KPR. Para PNS juga bisa memanfaatkan FLPP yang memiliki suku bunga rendah dan tetap selama masa tenor," kata Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/10/2011).

Menurut Suharso Monoarfa, banyak PNS yang dulu belum merasakan banyak manfaat dari keberadaan Bapertarum PNS. Pasalnya bantuan yang diberikan relatif kecil sehingga banyak PNS yang sudah memasuki masa pensiun malas mengurus proses administrasinya. Ia berharap bantuan uang muka yang relatif besar ini nantinya juga perlu diimbangi dengan kenaikan iuran Bapertarum PNS. Suharso berharap iuran PNS nantinya sekitar 2,5% dari gaji pokok yang diterima.

Menurut Suharso, PNS merupakan salah satu target pasar yang cukup menjanjikan di sektor properti. Pasalnya, hingga saat ini masih banyak PNS yang belum memiliki rumah sendiri bahkan mengontrak ataupun tinggal di rumah mertua.

Berdasarkan data yang ada, PNS di seluruh Indonesia saat ini sekitar 4,7 juta orang. Jumlah tersebut naik cukup signifikan dari tahun 2005 yang hanya berjumlah sekitar 3,7 juta PNS. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,3 juta PNS belum memiliki rumah sendiri. Angka pertambahan jumlah PNS paling besar terjadi di daerah-daerah dan ada penambahan sekitar 200.000 PNS pertahun.

Kepala Sekretariat Tetap (Settap) Bapertarum PNS Mohammad Yasin Kara menyatakan, pihaknya ingin mengoptimalkan pemanfaatan dana sebenar Rp 6,4 triliun untuk bantuan pembiayaan PNS. Namun demikian, sekitar Rp 4,3 triliun dari dana tersebut dikelola oleh Kementerian Keuangan.  "Dari bunga pengelolaan dana tersebut Bapertarum bisa membantu pembiayaan perumahan sekitar 40.000 PNS. Tentunya jika dana yang dimanfaatkan lebih banyak akan lebih banyak PNS yang bisa menikmati bantuan uang muka ini," katanya.

Bapertarum-PNS telah menambah bantuan uang muka dan bantuan sebagian biaya bangun rumah untuk pegawai negeri sipil (PNS) jadi Rp 15 juta. Jumlah bantuan ini naik dari sebelumnya yang hanya sekitar Rp 1,2 juta hingga Rp 1,8 juta.

TIPS MENATA RUANG DALAM RUMAH

menata ruang secara berkala cegah kebosanan

Trik Cerdas Menyimpan Barang

KOMPAS.com - Kesibukan terkadang membuat rumah Anda menjadi sangat berantakan lantaran banyak barang-barang berserakan tidak semestinya. Bisa dimaklumi, karena mungkin Anda memiliki waktu yang sangat terbatas untuk menatanya. Tetapi, ruangan yang berantakan tentunya bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi para penghuni rumah. Agar tak terulang, mulailah menyiasati dengan bijak menyimpan barang-barang di rumah Anda.

Keiza Amorani lewat bukunya "Ide-Ide Segar Menata Rumah" terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama menyampaikan beberapa trik cerdas menyimpan barang di rumah.

Kelompokkan barang berdasarkan jenis atau fungsi.


Misalnya jenis mainan anak, atau koleksi buku, dan lainnya. Untuk mewadahi barang-barang yang sudah Anda kelompokkan ini, sebaiknya tidak memakai kontainer-kontainer kecil di supermarket. Tumpukan kontainer dengan aneka warna malah membuat rumah menjadi sempit. Pakai saja lemari kayu dengan pintu, atau pakai rak terbuka dengan ukuran satu dinding penuh. Agar memudahkan saat pemasangan, saat memesan atau membeli pilihlah yang bersistem modular.

Buatlah walk in storage atau ruang gudang kecil.

Di gudang kecil ini, bagian dalamnya bisa dibuat rak di bagian kiri dan kanan, sementara bagian tengah digunakan untuk sirkulasi. Susun barang-barang dengan urutan paling sering dipakai berada digunakan pada bagian paling atas. Belilah boks ukuran besar untuk wadah pernik-pernik berukuran mungil, tempelkan label agar mudah saat melakukan pencarian.

Pilih furnitur yang memiliki fungsi penyimpanan

Terakhir, bila rumah Anda relatif bertipe mungil, pilihlah furnitur yang memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan. Contohnya coffee table yang memiliki laci penyimpanan, atau tempat tidur dengan laci-laci pada bagian kanan dan kirinya. Anda juga bisa menyiasati tempat penyimpanan dengan membuatnya pada anak tangga.

PERUMAHAN MURAH BERKUALITAS DEPOK 2011



PERUMAHAN TELAGA HIJAU RESIDENCE MENAWARKAN KUALITAS BANGUNAN TERBAIK DENGAN PROSES KPR YANG MUDAH. DP RINGAN, LINGKUNGAN NYAMAN, SHM, ASRI, HIJAU.



DENGAN DP HANYA 13.300.000 (ALL IN ONE) ARTINYA ANDA SUDAH TIDAK MENGELUARKAN BIAYA LAIN-LAIN LAGI HINGGA PROSES SERAH TERIMA RUMAH. DP MELIPUTI (SHM, IMB, BPHTB, AJB, NOTARIS, BEA BALIK NAMA, ADM, PAJAK, SKMHT, APPRAISAL BANK, BIAYA PENGECEKAN SHM, APHT DAN SKMHT)
SERTA KAMI BERIKAN ASURANSI JIWA DAN ASURANSI KEBAKARAN


TYPE 36 DENGAN LUAS TANAH BERVARIASI, MULAI DARI 72-137
CLUSTER 24 UNIT

BANGUNAN SIAP DIKEMBANGKAN 2 LANTAI
ANTI BANJIR
SHM ATAS NAMA PEMBELI
MARKETING 24JAM
DP RINGAN DAN DAPAT DICICIL SERTA NEGO
FLEKSIBLE BEBAS PILIH DESIGN RUMAH
AKSES DEPOK & BOGOR
KPR DIBANTU
CASH DISKON
LEGALITAS JELAS
BERPENGALAMAN
UANG MUKA DISERAHKAN BILA KPR DISETUJUI

BOWO
089 8983 2345 SMS
021 9382 6789 CALL
EKRANOPLANE@YAHOO.COM

SILAHKAN KIRIMKAN EMAIL ANDA, KAMI KIRIMKAN SIMULASI DAN KETERANGAN PERUMAHAN KAMI

PERUMAHAN THR FOTO MALAM

Info Photo: Perumahan THR 2011 (Tgl Oktober 09, 2011)
Perumahan Depok 2011
Perumahan depok









BROCO














ORNAMEN BATU ALAM